Aib Quotes

We've searched our database for all the quotes and captions related to Aib. Here they are! All 15 of them:

Karena Allah menjanjikan barang siapa yang menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Itu janji yang hebat sekali. Kalaupun ada saudara kita yang tetap membahasnya, mengungkitnya, kita tidak perlu berkecil hati. Abaikan saja. Dia melakukan itu karena ilmunya dangkal. Doakan saja semoga besok lusa dia paham.
Tere Liye (Rindu)
PERNIKAHAN ADALAH -1- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk beribadah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah. -2- Pernikahan adalah akad untuk saling mencintai, akad untuk saling menghormati dan menghargai. -3- Pernikahan adalah akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling meningkatkan ketakwaan, akad untuk mengokohkan ketaatan kepada Tuhan, akad untuk berjalan pada tuntunan Kenabian. -4- Pernikahan adalah akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasihati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kesulitan dan kesuksesan, dalam sakit dan sehat, dalam tawa dan air mata. -5- Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba melaksanakan peran kerumahtanggaan. -6- Pernikahan adalah akad untuk mudah mengakui kesalahan, akad untuk saling meminta maaf, akad untuk saling memaafkan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit-ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. -7- Pernikahan adalah akad atau ikatan. Akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menorehkan luka, akad untuk tidak saling menyakiti badan pasangan. -8- Pernikahan adalah akad untuk mesra dalam perkataan, akad untuk santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk sopan dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk berlaku lembut kepada pasangan, akad untuk memberikan senyum termanis, akad untuk berlaku romantis dan selalu berwajah manis. -9- Pernikahan adalah akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya saling keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk saling membahagiakan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling mengkhianati, akad untuk tidak saling meninggalkan, akad untuk tidak saling mendiamkan. -10- Pernikahan adalah akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencari rejeki yang halal dan thayib, akad untuk menjaga hubungan kekeluargaan, akad untuk berbakti kepada orang tua dan mertua, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anak, akad untuk membangun peradaban masa depan. -11- Pernikahan, adalah akad untuk segala yang bernama kebaikan !
Cahyadi Takariawan (Di Jalan Dakwah Kugapai Sakinah)
Kita sering kali lupa bahwa seseorang terlihat hebat bukan karena ia benar-benar hebat, melainkan karena Allah masih menutupi aib-aibnya. Orang-orang yang memuji kita, membicarakan kebaikan-kebaikan kita, seandainya mereka mengetahui seluruh atau secuil saja aib kita, tentu akan punya pandangan dan penilaian lain.
Azhar Nurun Ala (Seribu Wajah Ayah)
Orang mencoba membohongi kami, bahwa tidak kawin itu bukan hanya aib, melainkan dosa besar pula. Telah berulang kali itu dikatakan kepada kami. Aduhai! Dengan menghina sekali orang sering kali membicarakan perempuan yang membujang!
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
Padahal aku sudah hampir melupakannya, tapi burung jadi jadian itu datang pula berkepak kepak, kemudian mencabik-cabik luka pada ingatanku menggunakan paruhnya. Seketika itu pula ingatan jauh tentang aib dan dosa pun dibeberkan begitu terang dan di depan mataku. membuat ku takut, begitu takutnya hingga aku nyaris tak tahan untuk teriak, tak bisa duduk tenang
太宰治 (No Longer Human)
Seorang laki-laki dengan tergesa-gesa datang kepada Amirul Mukminin, Umar bin Khattab ra, ia berkata: "Wahai Amirul Mukminin, aku melihat si fulan dan fulanah saling berpelukan di belakang pohon kurma." Umar langsung mencengkram kerah bajunya, mengambil tongkatnya dan memukul laki-laki itu dengan tongkat tersebut satu kali.. "Mengapa engkau tidak menutupinya dan engkau berharap dia akan bertaubat?", tegas Umar bin Khattab ra. " Sesungguhnya Rasulullaah SAW pernah bersabda, 'Barangsiapa yang menutupi aib seseorang di dunia, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.'" Di lain waktu Umar bin Khattab ra, berkata: "Beginilah seharusnya kalian berbuat, jika kalian melihat saudara kalian tergelincir langkahnya maka tutupilah dan tolonglah serta berdo'alah kepada kepada Allah agar Dia berkenan mengampuni dosanya. Dan janganlah kalian menjadi pembantu setan untuk mencelakakannya.
Khalid Muhammad Khalid (5 Khalifah Kebanggaan Islam)
Lot and Shu‘aib 61  So when the messengers came to Lot’s followers, 62  He said: Surely you are an unknown people. 63  They said: Nay, we have come to thee with that about which they disputed. 64  And we have come to thee with the truth, and we are surely truthful. 65  So travel with thy followers for a part of the night and thyself follow their rear; and let not anyone of you turn round, and go whither you are commanded. 66  And We made known to him this decree, that the roots of these should be cut off in the morning. 67  And the people of the town came rejoicing.
Anonymous (Holy Quran)
Jangan ceritakan pada dunia tentang aib yang telah aku buat. Sebagaimana cangkang telur yang pecah dan menguarkan kebusukan yang tak bisa aku tutupi. Tapi semestinya aku bersyukur atas telur yang telah menetas itu. Bagaimana hendak kusembunyikan sebuah rahasia di balik puisi muram dan berdebu ini? Bagaimana hendak aku tutupi kendi yang sudah terlanjur retak? Aku sama sekali tak berniat melewati pintu berliku dan labirin yang membingungkan. Bukan pula menyembunyikan kebenaran di dalam balutan frasa dan metafora yang pada akhirnya akan tersingkap dengan sendirinya. Melainkan dalam cangkang telur yang getas dan bakal pecah sewaktu waktu. Telur yang rapuh itu menggelinding kesana kemari dan mengacaukan perasaanku. Diam diam aku berusaha menanam rumpun semak berduri di tempat yang tersembunyi agar orang tak mencuri lihat petaka yang dihasilkannya. Namun ia bukanlah cemar melainkan kebaikan. Jemari kecil yang menyentuh naluri seorang ibu. Ia bukan lagi sebuah misteri yang mesti disembunyikan dari dunia. Ia tidak hadir sebagai aib, cela atau kenistaan. Ia adalah berkah, ia adalah rasa syukur. Ia adalah curahan rahmat yang menjadikan dirinya utuh sebagai seorang manusia. Ia tidak terlahir untuk aku tangisi. Tidak juga hadir untuk aku sesali. Sebab ia adalah amanah yang Tuhan titipkan kepada diriku. Jadi bukan jalan itu yang mengantarku menjemput tali pertalian nasib. Antara diriku dan jabang bayi yang bersemayam dalam perutku. Melainkan pintu yang sengaja dibukakan Sang Takdir bagiku. Pintu yang tak seharusnya aku tolak. Pintu yang tak semestinya aku tutup kembali. Di usiaku yang belia ini aku mesti belajar lagi arti tawadhu, aku mesti merendahkan diriku tak lebih dari sebutir debu. Meletakkan keangkuhan dan kesombonganku sebagai zarah di bawah telapak kaki kebenaran. Peta di mana telah kuterakan jalan yang seharusnya aku tempuh. Jalan kerikil berbatu yang telah aku pilih sendiri. Aku tahu kakiku akan berdarah-darah nanti saat melewatinya. Namun demikianlah, aku tiada dikurangkan namun justru dengan kehadiran bayi itu, ditambahkannya sebuah nikmat karunia yang sungguh tiada terperi. Tiada lagi yang harus aku ingkari. Tiada satu pun yang mesti aku sia siakan. Aku bahkan tak bisa undur dari jalan yang seharusnya kutempuh. Aku mesti belajar memetik hikmah dari kesalahanku sendiri. Siap atau pun tidak. Aku tak bisa kembali memutari jalan yang sama. Jalan yang seakan gelap tanpa lampu penerang. Namun itulah jalan satu satunya, agar aku bisa memantaskan diriku untuk menjadi seorang ibu.
Titon Rahmawan
Nyonya barangkali sudah mendengar, bahwa bagi orang Jawa tidak ada kegagalan hidup yabg lebih besar dari pada perempuan yabg tidak kawin, yang sekaligus merupakan aib.
Sulastin Sutrisno (Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya)
AIB Knockout shows is that fans are hungry to see their heroes stripped of their privileges.
Anonymous
Kasih sayang menjadi selubung menutup aib saudara engkau. Saat itu kemuliaan engkau terbuka.
Darma Mohammad (Langit Membuka Lipatan)
Ya hace tiempo que el rey de Bután se propuso dejar de tomar en cuenta el producto interno bruto (PIB), que está por los suelos, para en su lugar tomar en cuenta la felicidad interna bruta (FIB), que aparentemente es muy alta en su país. Supongo que ahora en México, siguiendo esa real inspiración, se procurará elevar el amor interno bruto (AIB) para compensar los tropiezos en la producción de bienes materiales. Pero no hay que creer que se trata de un amor bruto material como expresión de un erotismo sensual, sino de una dimensión espiritual de raíz cristiana promovida oficialmente por el gobierno.
Roger Bartra (Regreso a la jaula: El fracaso de López Obrador (Spanish Edition))
Bila Tuhan Maha Indah Dan mencintai keindahan Apakah merupakan aib Bila aku mencintaimu?
Usman Arrumy (Anjangsana)
Jangan menceritakan aib keluargamu kepada siapapun, karna itu juga aibmu sendiri. Berhenti mengatakan untuk itu walau kamu ingin mendapat perhatian dari orang lain.
Tommy Jonathan Sinaga
Jadi single itu bukan keterpaksaan. Jadi single itu juga bukan aib. Jadi single itu adalah pilihan hidup saat kamu memutuskan untuk membahagiakan diri sendiri dan keluarga. Enjoy it!
Hanny Dewanti (Jangan Nikah Dulu)